Kamis, 17 April 2008

Tambal Defisit dengan Setoran BUMN


Kamis, 17 April 2008 14:41 WIBJAKARTA, KAMIS - Setoran privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp500 miliar rencananya akan ditutup dari penglepasan saham atau privatisasi BUMN minoritas. Banyak opsi (untuk menutup setoran privatisasi-red). Salah satunya dari privatisasi BUMN minoritas yang memang harus dijual termasuk yang akan dijual habis, kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muh.Said Didu, di Jakarta, Kamis (17/4), seperti dikutip dari Antara. Said mengatakan, alternatif yang menjadi prioritas untuk menutup setoran privatisasi adalah dari privatisasi BUMN minoritas. Selain itu akan diambil alternatif dari penglepasan saham keseluruhan sejumlah BUMN yang dinilai kurang strategis, seperti beberapa Kawasan Industri. "Yang jelas dari minoritas karena dana hasil penglepasan sahamnya memang harus masuk APBN dan juga penjualan keseluruhan BUMN kurang strategis," katanya. Menurut Said, dari sumber-sumber yang telah disepakati bersama DPR itulah, jumlah setoran privatisasi BUMN untuk APBN dapat terpenuhi. "Sangat bisa terpenuhi dan juga tentunya sangat tergantung pada harga saham," katanya. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya akan tetap mempersiapkan BUMN-BUMN yang telah diprogramkan untuk diprivatisasi pada 2008 meskipun setoran privatisasi diturunkan hanya menjadi Rp500 miliar tahun ini. "Proses privatisasi dalam rangka untuk merestrukturisasi BUMN tetap kita jalankan," kata Sofyan Djalil. Terkait dengan diturunkannya jumlah setoran privatisasi BUMN yang semula Rp1,5 triliun menjadi hanya Rp500 miliar, Sofyan mengatakan, hal itu lebih karena pertimbangan pasar yang saat ini sangat fluktuatif. "Kondisi pasar saat ini tidak bisa diprediksikan sehingga kemudian dicarilah angka minimum setoran privatisasi yang paling aman yaitu Rp500 miliar," demikian Sofyan Djalil.

Tidak ada komentar: