Jumat, 18 April 2008

Rupiah Turun Tipis

Selasa, 15 April 2008 | 10:14 WIB

JAKARTA,SELASA - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa (15/4) pagi, turun empat poin menjadi Rp9.194/9.199 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.190/9.197, karena pelaku pasar membeli dollar AS. "Pembelian dollar AS itu, terjadi setelah sejumlah perbankan menyatakan kekhawatiran atas krisis keuangan global yang akan dirasakan mulai pertengahan tahun ini," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta seperti dikutip Antara.

Namun Bank Indonesia (BI) sendiri optimis perbankan domestik akan mampu mengatasi gejolak krisis keuangan global yang diperkirakan akan semakin meningkat, apalagi melihat Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) rata-rata mencapai 19 persen di atas patokan BI delapan persen.

Ia mengatakan, rupiah sepanjang pekan lalu sampai saat ini berada dalam level yang aman di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS karena aktifnya BI menjaga mata uang Indonesia itu. "BI tetap menjaga rupiah agar berada dalam posisi yang stabil," ujarnya.

Rupiah, lanjut dia, kemungkinan masih tetap berada dalam kisaran sempit antara Rp 9.200 sampai Rp 9.220 per dollar AS, karena pelaku pasar hati-hati untuk bermain di pasar. "Pelaku pasar sedang menunggu data indikator AS dan kuartal pertama 2008 dari lembaga keungan AS," ucapnya.

Akibatnya, menurut dia aktivitas pasar kurang ramai, sehingga jual beli terhadap kedua mata uang itu, berada dalam kisaran yang tidak melebar, meski rupiah cenderung tertekan. "Dollar AS sendiri di pasar regional juga agak melemah, akibat kekhawatiran pelaku bahwa kasus subprime mortgage (krisis perumahan di AS) akan berlanjut," katanya.

Dollar AS terhadap yen turun menjadi 101,09 dan euro stabil terhadap dollar AS pada 1,5825.

Ia mengatakan, pasar juga menunggu pertemuan bank sentral AS (The Fed) yang berencana akan menurunkan lagi suku bunga Fed fund. "Apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya maka diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap mata uang Indonesia," ucapnya.

Tidak ada komentar: