Jumat, 18 April 2008

Burhanuddin Ditahan, Rupiah Melaju




Jumat, 11 April 2008 | 08:43 WIB

JAKARTA,JUMAT - Nilai tukar rupiah Jumat (11/4) pagi menguat di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS, meski ada isu negatif ditahannya Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah terkait kasus dana BLBI. Rupiah ada di kisaran Rp 9.185/9.190 per dollar AS.

Ekonom Bank BNI, Tonny Prasetiantono, meyakini penguatan rupiah akan berlanjut hari ini setelah kemarin berada di kisaran Rp 9.189/9.200 per dollar AS. Menurutnya, terpilihnya Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia bis menjadi faktor pendorong rupiah. "Program-program yang dia canangkan akan cukup membantu," katanya seperti dikutip Kontan.

Sedang Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, menyebutkan pasar masih positif terhadap pergerakan rupiah menjelang pertemuan bank sentral AS (The Fed) yang berencana menurunkan kembali suku bunga Fedfund. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga Fedfund sebesar 50 basis poin menjadi 1,75 persen dari sebelumnya 2,25 persen. "Apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya sebesar itu maka pergerakan rupiah ke depan akan semakin membaik," katanya dikutip Antara.

Menurutnya, rupiah akan dapat mendekati angka Rp 9.100 per dollar AS, meski ada hambatan dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang mencapai 111 dollar AS per barel. Rupiah saat ini dinilai makin aman dan seharusnya bisa menguat, karena dollar AS di pasar regional melemah terhadap euro.

Dolar AS terhadap euro menjadi 1,5763 dari sebelumnya 1.5745, dan euro terhadap sterling stabil pada 79,85. Penguatan euro terhadap dolar AS, karena bank sentral Eropa (ECB) mempertahankan suku bunganya yang semula diperkirakan akan turun.

Pelaku pasar tetap optimis bahwa Indonesia masih merupakan pasar potensial yang memicu mereka membeli rupiah pada hari berikutnya. "Apalagi investor asing masih banyak yang berminat menanamkan modalnya terutama dari Timur Tengah, sehingga Indonesia akan menjadi pasar yang potensial yang berkembang lebih cepat," tambahnya.

Read More..

Rupiah Turun Tipis

Selasa, 15 April 2008 | 10:14 WIB

JAKARTA,SELASA - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Selasa (15/4) pagi, turun empat poin menjadi Rp9.194/9.199 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.190/9.197, karena pelaku pasar membeli dollar AS. "Pembelian dollar AS itu, terjadi setelah sejumlah perbankan menyatakan kekhawatiran atas krisis keuangan global yang akan dirasakan mulai pertengahan tahun ini," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta seperti dikutip Antara.

Namun Bank Indonesia (BI) sendiri optimis perbankan domestik akan mampu mengatasi gejolak krisis keuangan global yang diperkirakan akan semakin meningkat, apalagi melihat Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) rata-rata mencapai 19 persen di atas patokan BI delapan persen.

Ia mengatakan, rupiah sepanjang pekan lalu sampai saat ini berada dalam level yang aman di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS karena aktifnya BI menjaga mata uang Indonesia itu. "BI tetap menjaga rupiah agar berada dalam posisi yang stabil," ujarnya.

Rupiah, lanjut dia, kemungkinan masih tetap berada dalam kisaran sempit antara Rp 9.200 sampai Rp 9.220 per dollar AS, karena pelaku pasar hati-hati untuk bermain di pasar. "Pelaku pasar sedang menunggu data indikator AS dan kuartal pertama 2008 dari lembaga keungan AS," ucapnya.

Akibatnya, menurut dia aktivitas pasar kurang ramai, sehingga jual beli terhadap kedua mata uang itu, berada dalam kisaran yang tidak melebar, meski rupiah cenderung tertekan. "Dollar AS sendiri di pasar regional juga agak melemah, akibat kekhawatiran pelaku bahwa kasus subprime mortgage (krisis perumahan di AS) akan berlanjut," katanya.

Dollar AS terhadap yen turun menjadi 101,09 dan euro stabil terhadap dollar AS pada 1,5825.

Ia mengatakan, pasar juga menunggu pertemuan bank sentral AS (The Fed) yang berencana akan menurunkan lagi suku bunga Fed fund. "Apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya maka diperkirakan akan memberikan sentimen positif terhadap mata uang Indonesia," ucapnya.

Read More..

Rupiah Anteng di Rp9.200-an



Senin, 14 April 2008 | 10:39 WIB
JAKARTA, SENIN - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antar bank pekan ini akan berada dalam kisaran sempit antara Rp9.190/9.210 per dolar AS, karena aktivitas pasar agak lesu, akibat belum munculnya faktor baru.

Seperti dikutip dari Antara, pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin (14/4), mengatakan posisi rupiah yang masih berada di bawah angka Rp9.200 per dollar AS dinilai masih cukup aman, karena pelaku pasar masih menunggu hasil pertemuan negara-negara industri maju (G7). "Jadi rupiah saat ini masih berada dalam kondisi yang stabil," ujarnya.

Meski, lanjut dia yang juga Dirut Finance Corpindo, kondisi dalam negeri saat ini tidak terlalu baik, akibat kenaikan harga bahan pangan dan minyak mentah, rupiah berada dalam posisi yang cukup baik. "Kami optimistis posisi rupiah yang baik ini, akibat Bank Indonesia (BI) yang terus menjaga rupiah agar tetap dalam posisi yang stabil," katanya.

Edwin mengatakan, posisi rupiah yang membaik itu menunjukkan tingkat kepercayaan di dalam negeri masih tinggi, bahkan selisih bunga rupiah terhadap dollar AS yang cukup tinggi juga memberikan dampak positif terhadap investor asing.

Apalagi, tambahnya, bank sentral AS (The Fed) berencana menurunkan kembali suku bunga Fed fund yang makin melebarkan tingkat suku bunga rupiah terhadap dollar AS.

Ditanya peluang BI untuk menurunkan BI Rate makin besar, menurut dia, BI tidak akan menurunkan suku bunganya sepanjang tahun ini kalau inflasi yang terjadi tetap tinggi. "Faktor utamanya inflasi, kalau inflasi dapat ditekan, BI mempunyai harapan untuk menurunkan BI Rate," katanya.

Mengenai kenaikan harga minyak mentah dan bahan pangan, menurut dia, pemerintah terpaksa mencari dana baru dari luar negeri untuk menjaga kelanjutan kenaikan harga minyak mentah yang diperkirakan akan terus naik hingga mencapai 125 dollar AS per barel. "Karena itu, kondisi di dalam negeri saat ini dinilai tidak terlalu baik," ucapnya.

Tapi dengan membaiknya rupiah, lanjut dia, pasar Indonesia masih cukup menarik, bahkan sejumlah investor asing juga akan kembali masuk pasar, apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya. "Kami optimistis pasar Indonesia masih tetap menarik bagi investor asing, terutama investor Timur Tengah yang akan menggarap sektor syariah di dalam negeri," katanya.

Read More..

Rupiah Merosot di Atas 9.200

Rabu, 16 April 2008 | 10:07 WIB

JAKARTA,RABU - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu(16/4) pagi, merosot menembus angka Rp 9.200 per dollar AS setelah sempat berkutat di kisaran Rp 9.180/9.195 per dollar AS, karena pelaku pasar kembali membeli dollar AS.

"Berlanjutnya aksi beli dollar AS oleh pelaku pasar didukung oleh membaiknya mata uang asing itu di pasar regional, meski ada laporan bahwa pemodal Indonesia merupakan terkuat ketiga di Asia setelah China dan India," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp 9.202/9.208 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.195/9.198 per dollar AS atau melemah tujuh poin. Menurut dia, menguatnya dollar AS di pasar regional, setelah keluarnya data harga produsen dan manufaktur AS yang menguat di luar perkiraan memicu pelaku asing membeli dollar itu. "Kondisi ini juga memberikan sinyal kepada bank sentral AS (The Fed) agar hati-hati dalam menurunkan suku bunganya," katanya.

The Fed, lanjut Kostman Thayib, pada 29 sampai 30 April nanti akan mengadakan pertemuan membahas penurunan suku bunga Fed fund yang menurut rencana akan diturunkan sebesar 50 basis poin menjadi 1,75 persen dari 2,25 persen. "Apabila penurunan suku bunga Fed fund terjadi diharapkan akan memberikan sentimen positif terhadap pasar domestik terutama terhadap rupiah," ucapnya.

Ia mengatakan, pelaku pasar cenderung membeli dollar AS ketimbang rupiah, karena keyakinan memegang dollar AS lebih kuat, meski sejumlah faktor positif juga muncul terhadap rupiah.

"Indeks Nikkei, Jepang misalnya, menguat sebesar 1,3 persen, akibat membaiknya pasar saham regional, namun belum memberikan pengaruh positif terhadap pergerakan rupiah," katanya.

Sementara itu, dollar AS terhadap euro naik 0,1 persen menjadi 1,5782 dan dollar AS terhadap yen melemah jadi 101,72 dari 101,85. "Namun aktivitas pasar masih lesu, karena pelaku pasar masih menunggu pertemuan The Fed yang akan membahas tingkat suku bunga itu," ucapnya.

Read More..

BI Intervensi, Rupiah Jauhi 9.200

Rabu, 16 April 2008 | 17:37 WIB

JAKARTA,RABU - Kurs rupiah terhadap dollar AS, Rabu (16/4) sore berada di kisaran Rp 9.185/9.195 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.195/9.198 per dollar AS.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova seperti dikutip Antara di Jakarta, mengatakan, koreksi harga terhadap rupiah pada Rabu sore berkurang dibanding pagi. "Berkurangnya tekanan negatif terhadap rupiah, karena Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar membeli dollar AS dalam jumlah yang tidak besar," katanya.

BI, menurut dia, tetap menjaga agar rupiah berada di bawah posisi Rp 9.200 per dollar AS karena dikhawatirkan apabila rupiah berada di atas angka tersebut maka keterpurukan akan makin terjadi. "Kami optimis BI akan tetap menjaga rupiah berada di bawah angka Rp 9.200 per dollar AS, katanya.

Ia mengatakan, rupiah mendapat tekanan pasar, akibat membaiknya dollar AS di pasar regional, setelah data harga produsen dan manufaktur AS membaik "Membaiknya kedua data AS itu memberikan sinyal kepada bank sentral AS (The Fed) agar hati-hati dalam melakukan penurunan suku bunga Fedfun," ucapnya.

Menurutnya, aktivitas pasar masih lesu, karena pelaku pasar masih menunggu pertemuan The Fed pada akhir bulan ini yang akan membahas tingkat suku bunga.

Read More..

IHSG Mantap di 2.337



Rabu, 16 April 2008 | 16:20 WIB

JAKARTA,RABU - Kegairahan yang melanda bursa global, tidak disia-sakan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memantapkan posisi di level 2.337,923. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (16/4) sore ditutup meloncat 43,666 poin atau 1,90 persen.

Demikian juga indeks Kompas100 naik 12,088 poin (2,10 persen) ke posisi 586,355. Sedang indeks LQ45 berhasil menguat 10,982 poin (2,23 persen) ke level 503,425. Serta Jakart Islamic Index (JII) bertambah 9,332 poin (1,64 persen) ke posisi 431,576.

Sektor pertambangan kembali memimpin penguatan indeks dengan melejit naik sebanyak 122,200 poin. Perdagangan hari ini didominasi 147 saham yang menguat berbanding 60 saham turun sertas 59 saham stagnan. Sedang volume perdagangan mencapai 8,747 miliar saham dengan nilai Rp 20,857 triliun dari 72.557 kali transaksi.

Saham-saham yang menguat antara lain Bumi Resources (BUMI) naik Rp 450 ke Rp 6.250. Antam (ANTM) naik Rp 375 ke Rp 3.475. Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 150 ke Rp 23.900. Astra International (ASII) naik Rp 500 ke Rp 20.800. Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 ke Rp 5.900. Serta Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp 100 ke Rp 26.400.

Read More..

Wall Street Alami Kenaikan Panjang

Kamis, 17 April 2008 | 07:51 WIB

NEW YORK, KAMIS - Saham-saham di Wall Street mengalami kenaikan panjang (rally) pada Rabu (16/4), terdorong pencatatan laba kuartalan JP Morgan yang lebih baik dari perkiraan, seperti dikutip dari Antara. Produsen chip Intel pun mencatatkan kenaikan laba. Pasar juga bergairah karena Coca-Cola bakal memperoleh laba raksasa.

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average melambung 256,80 poin atau 2,08 persen menjadi ditutup pada 12.619,27. Indeks komposit Nasdaq meningkat 64,07 poin atau 2,80 persen menjadi 2.350,11 dan indeks Standard & Poor’s 500 naik 30,28 poin atau 2,27 persen menjadi berakhir pada 1.364,71.

Para pelaku pasar mengatakan laporan-laporan kenaikan laba memicu semangat para investor dan meningkat harapan bahwa perusahaan Amerika kemungkinan masih relatif baik meski terjadi pelambatan ekonomi.

JP Morgan Chase dalam kuartal pertama mencatat laba 2,4 miliar dollar AS, turun dari periode sama tahun lalu, namun masih di atas prediksi para analis. "Perusahaan secara kesuluruhan mempertahankan momentum usaha yang mantap dan posisi modal kami masih kuat," kata direktur eksekutif JP Morgan Chase Jamie Dimon, sehubungan dengan tersumbatnya saluran kredit (credit crunch) yang melanda industri keuangan.

Saham JP MOrgan meroket 6,7 persen menjadi 44,96 dollar AS. JP Morgan sedang dalam proses mengambilalih bank investasi Bear Stearns yang menderita akibat kerugian investasi terkait mortgage.

Intel melaporkan rekor penerimaan 9,7 miliar dollar AS dan laba bersih 1,44 miliar dolar AS setelah pasar tutup pada Selasa (15/4). Namun, para investor terus melakukan toast terhadap laporan laba pada Rabu.

Eksekutif perusahaan meletakkan sebuah putaran positif dalam laporan laba Intel, dan mengatakan perusahaan melihat "permintaan yang sehat" untuk chip komputer. Saham Intel ditutup naik 5,8 persen pada 22,13 dollar AS.

Coca-Cola mengatakan pada Rabu pagi, bahwa laba kuartal pertamanya meroket 19 persen didukung meningkatnya penjualan internasional. Tapi, perusahaan minuman berkarbonasi itu memperingatkan berlanjutnya tantangan di seluruh Amerika Utara. Perusahaan mencatat laba bersih kuartal pertama 1,5 miliar dollar AS atau 64 sen per saham, yang termasuk harga dari tiga sen per saham untuk restrukturisasi dan penurunan nilai aset (write-downs). Saham Coca-Cola berakhir naik 0,3 persen pada 61,15 dollar AS.

Para analis mengatakan laporan inflasi yang ramah juga membantu mendorong kenaikan dan pasar terlihat tidak terlalu mengingat dampak lain dalam kenaikan harga minyak yang mencapai rekor tertinggi 115 dollar AS per barel.

Sebuah survei departemen tenaga kerja menunjukkan harga konsumen naik moderat 0,3 persen pada Maret di tengah melonjaknya harga energi. "Untuk the Federal Reserve berita inflasi ini membawa beberapa kesulitan. Jika ekepektasi inflasi dipertahankan di bawah kendali, the Fed harus lepas tangan untuk menurunkan suku bunganya," kata Stephen Gallagher, seorang ekonom Societe Generale.

Bank sentral AS diperkirakan akan menurunkan suku bunganya lagi akhir bulan ini di tengah kekhawatiran ekonomi akan memasuki periode resesi paruh pertama tahun ini akibat kemerosotan berkepanjangan sektor perumahan dan tersumbatnya saluran kredit.

Survei lain pemerintah memperlihatkan pasar perumahan masih melempem. Departemen perdagangan mengatakan bahwa pembangunan rumah baru dan permohonan izin pembangunan properti perumahan baru jatuh ke posisi terendah 16 tahun pada Maret hanya 947.000 unit (tahunan).

Saham-saham di Eropa juga naik. Di London, indeks FTSE 100 meningkat 2,36 persen menjadi 6.046,20. Sementara, di Paris indeks CAC 40 bertambah 1,56 persen menjadi 4.855,10. Di Frankfurt indeks Dax naik 1,79 persen menjadi 6.702,84.


Read More..

IHSG Masih Menguat



Kamis, 17 April 2008 | 12:20 WIB

JAKARTA,KAMIS - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), sesi Kamis (17/4) pagi ditutup naik 15,695 poin didorong oleh aksi pelaku pasar mengakumulasi saham-saham unggulan. IHSG menguat 0,67 persen ke posisi 2.353,618.

Sedangkan indeks Kompas100 meningkat 3,384 poin (0,58 persen) menjadi 589,739. Sementara indeks LQ45 juga bertambah 3,303 poin (0,66 persen) ke level 506,728. Demikian juga dengan Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,165 poin (0,50 persen) ke 436,113.

Perdagangan sesi pagi didominasi 111 saham menguat berbanding 68 saham turun dan 39 stagnan. Sedang volume perdagangan mencapai 3,286 miliar saham dengan nilai Rp 5,393 triliun dari 45.361 kali transaksi. Besarnya nilai transaksi masih dipicu oleh transaksi saham perusahaan milik Group Bakrie. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melakukan akuisis atas tiga persuahaan afiliasinya sejak kemarin, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Rabu (16/4) kemarin, transaksi mencapai Rp 20,85 triliun, padahal biasanya nilai transaksi dalam sehari hanya mencapai Rp 5 triliun sampai Rp 7 triliun.

Analisa Riset dari PT Trimegah Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan, akumulasi pembelian beberapa saham unggulan kembali mendorong indeks BEI. Selain itu, indeks juga mendapat sentimen positif dari penguatan bursa regional yang sebagian besar menguat karena terdorong kenaikan bursa Wall Street AS.

Saham-saham sektor pertambangan masih memimpin penguatan indeks. Saham-saham yang menguat antara lain ITMG naik Rp 1.150 ke Rp 25.050. BUMI naik Rp 100 ke Rp 6.350. TINS naik Rp 1.400 ke Rp 30.900. MEDC naik Rp 150 ke Rp 3.850.

Sementara saham-saham grup Astra justru terpuruk. ASII yang sempat kembali diburu, turun Rp 200 ke 20.600, demikian juga dengan saham AALI yang turun Rp 100 ke Rp 26.300.

Read More..

Rupiah Turun Empat Poin

Kamis, 17 April 2008 | 10:11 WIB
JAKARTA, KAMIS - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis (17/4) pagi, melemah tipis mendekati angka Rp9.200 per dollar AS, karena pelaku pasar masih membeli dollar AS, meski mata uang asing itu di pasar regional melemah.

Seperti dikutip dari Antara, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turun menjadi Rp9.195/9.205 dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.191/9.205 atau turun empat poin.

Rupiah ketika pasar dibuka sempat menguat mencapai Rp9.188/9.198 per dollar AS. Namun, dalam perdagangan yang baru berjalan lima menit posisinya kembali berubah hingga mencapai Rp9.195/9.205 per dollar AS.

Sementara itu, dollar AS terhadap yen stabil pada 101,90 dan terhadap euro turun sedikit menjadi 1,5935 dari sebelumnya 1,5945 atau melemah 0,3 persen.

Read More..

Fitch Monitor IPO Indika

Kamis, 17 April 2008 | 14:14 WIB


JAKARTA,KAMIS - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, menegaskan pihaknya akan terus memonitor perkembangan dari penawaran umum saham perdana (IPO) PT Indika Energy Tbk dan akan melakukan analisis yang lebih detail setelah informasi yang berhubungan dengan IPO dan rencana penggunaannya diperoleh.

Fitch Ratings dalam pernyataan persnya di Jakarta, berpendapat masih ada ketidakjelasan dari jumlah dan kualitas tambahan arus kas masa depan yang berasal dari rencana investasi dan akuisisi tersebut, mengingat target-target spesifik yang belum difinalisasikan.

Penjualan saham perdana PT Indika Energy, yang sebelumnya bernama PT Indika Inti Energi, pada tanggal 15 April 2008 sebesar maksimal 20 persen dari total saham perusahaan dan ditujukan untuk memberikan tambahan sumber pendanaan dan perbaikan dalam struktur permodalan.

Lebih dari setengah dana yang akan diperoleh dari IPO, perseroan berkehendak akan menggunakan untuk membiayai rencana ekspansi untuk mengakuisisi, eksplorasi dan pengembangan aset pertambangan batubara di Indonesia. Selain itu akan dialokasikan untuk investasi di proyek-proyek energi dan infrastruktur, serta untuk model kerja dan kebutuhan umum usaha jasa energi. Total anggaran belanja modal perusahaan selama lima tahun ke depan diperkirakan mencapai 580 juta dollar AS.

Menurut Fitch, suksesnya implementasi rencana ekspansi tersebut, yang akan saling melengkapi dengan bisnis Indika pada saat ini, dapat menghasilkan sinergi yang lebih besar mencakup keseluruhan kegiatan bisnis perusahaan.

Selain potensi dana dari IPO, Fitch mencatat bahwa perusahaan masih menyimpan hasil perolehan dari penerbitan obligasi senilai 250 juta dollar AS di Mei 2007 yang belum digunakan dalam bentuk kas sebesar 103,5 juta dollar AS atau Rp 974,7 miliar, di luar kas dan setara kas sebesar 92,7 juta dollar AS (sekitar Rp 873,4 miliar) per akhir Desember 2007.

Obligasi Indika peringkat jangka panjang mata uang asing dan lokal di ’B’/stabil. Didirikan pada tahun 2000, Indika adalah perusahaan induk investasi swasta dengan investasi utama termasuk kepemilikan saham sebesar 46 persen pada PT Kideco Jaya Agung, perusahaan tambang batubara ketiga terbesar di Indonesia, dan kepemilikan 100 persen saham pada Group Tripatra (PT Tripatra Engineers and Constructors dan PT Tripatra Engineering).

Di tahun 2007 Indika membukukan pendapatan sebesar Rp 2,377 miliar dan pendapatan bersih sebesar Rp 265 miliar. (ANT)

Read More..

Kamis, 17 April 2008

Ini Dia Lima Langkah Bikin Indonesia Laku!

Kamis, 17 April 2008 10:05 WIBJAKARTA, KAMIS - Komunitas Daya Saing Indonesia (ICC) merekomendasikan lima strategi penguatan daya saing perekonomian Indonesia, sehingga tujuan pengembangan pasar domestik dapat dicapai. Dalam siaran pers yang diterima Antara, Kamis (17/4), ICC menjelaskan, kelima langkah tersebut adalah revitalisasi agroindustri, peningkatan nilai tambah, penguatan daya saing pasar domestik, peningkatan penetrasi pasar ekspor, dan pengembangan teknologi agroindustri. Kepala ICC, Handito Hadi Joewono mengatakan, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan Kadin pada 31 Maret 2008 tentang komitmen pemerintah untuk mengembangkan pasar domestik harus diikuti oleh implementasi kebijakan para menteri perekonomian.

Read More..

Perhatikan Dampak Negatif Pajak Tambahan Migas

Kamis, 17 April 2008 12:39 WIBJAKARTA, KAMIS - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengkhawatirkan, penerapan pajak tambahan yang didapat dari kenaikan harga minyak dan gas (windfall profit tax) akan berdampak negatif bagi perkembangan iklim investasi selanjutnya. Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin di sela rapat kerja sektor migas di Jakarta, Kamis (17/4), seperti dikutip dari Antara, mengharapkan, penerapan pajak tambahan tersebut mesti dilakukan kajian dan analisis secara matang. "Jangan sampai diterapkan secara berlebihan, sehingga nantinya malah merugikan Indonesia," katanya. Abdul Muin mengatakan, kebijakan tersebut harus pula mempertimbangkan daya saing Indonesia terhadap negara lain. Dicontohkan, saat diterapkan di Inggris, kebijakan tersebut sempat berdampak negatif berupa larinya investor dari negara tersebut. Namun, setelah dilakukan kajian secara menyeluruh, kebijakan tersebut akhirnya bisa diterapkan. Sebelumnya, sejumlah kalangan meminta pemerintah menerapkan pajak tambahan tersebut menyusul kenaikan harga minyak hingga di atas 100 dollar AS per barel. Akibat kenaikan harga minyak, perusahaan migas mendapat keuntungan berlipat sehingga layak dikenakan pajak tambahan.

Read More..

Perbankan Pertahankan Bunga Deposito

Rabu, 16 April 2008 12:57 WIB JAKARTA,RABU - Perbankan diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga deposito rupiah dan dollar AS, menyusul stabilnya tingkat suku bunga acuan (BI Rate) Bank Indonesia yang bertengger di angka 8 persen. "Bertahannya tingkat suku bunga deposito rupiah dan dollar AS itu, karena BI kemungkinan akan tetap mempertahankan bunga BI Rate-nya akibat laju inflasi yang tinggi," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib seperti dikutip Antara, di Jakarta, Rabu (16/4).
Ia mengatakan, laju inflasi yang cenderung tinggi terutama disebabkan kenaikan harga sembilan bahan pokok dan harga minyak mentah. "Kondisi ini juga cenderung memberikan peluang bagi BI Rate untuk naik 25 basis poin ketimbang turun, namun kenaikan itu akan memberikan dampak negatif terhadap pasar," ucapnya.
Apabila kenaikan BI Rate terjadi, lanjut dia, maka penyaluran kredit perbankan diperkirakan akan melambat. "Karena nasabah, merasa kesulitan untuk mengembalikan kredit pinjamannya kepada bank," ucapnya.
BI Rate, menurut dia, memang tidak ada peluang untuk turun sepanjang tahun ini kalau laju inflasi yang terjadi terus menguat. "Karena itu, perbankan diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga agar penyaluran kredit tetap berjalan sebagaimana adanya," ujarnya. Sementara itu, bank sentral AS (The Fed) pada pertemuan akhir bulan ini berencana untuk menurunkan kembali suku bunga Fed fund sebesar 50 basis poin menjadi 1,75 persen dari sebelumnya 2,25 persen. "Penurunan bunga Fed fund mengakibatkan selisih bunga rupiah terhadap dollar AS semakin melebar sebesar 6,25 persen yang diharapkan akan memicu pelaku asing kembali memasuki pasar domestik," ucapnya. Investor asing, menurut dia, sementara ini agak menahan diri bermain di pasar domestik, mereka lebih aktif bermain di pasar komoditas yang memberikan gain lebih tinggi. "Namun dengan makin tingginya selisih bunga rupiah terhadap dollar AS, maka pasar domestik akan kembali bergairah," katanya.
Sejumlah bank yang masih mempertahankan suku bunga deposito rupiah dan dollar AS, antara lain, Bank BNI dengan suku bunga deposito rupiah untuk satu bulan sampai setahun mencapai 5,25 persen dan deposito dollar AS rata-rata 3,75 persen. Kemudian Bank Panin Tbk, deposito rupiah untuk satu bulan hingga setahun rata-rata mencapai 6,50 persen dan dalam dollar AS 2,50 persen, serta Bank NISP deposito rupiah dari satu bulan sampai 12 bulan masing-masing enam persen dan dalam dollar AS 3,5 persen.

Read More..

Presiden: Pertumbuhan Ekonomi 2008 Jadi 6,4 Persen


Jumat, 15 Februari 2008 17:05 WIBLaporan wartawan Persda Ade Mayasanto
JAKARTA,JUMAT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN 2008 diturunkan dari 6,8 persen menjadi 6,4 persen akibat pelambatan pertumbuhan perekonomian dunia.
"Asumsi yang kita bangun, growth yg semula kita targetkan 6,8 persen tidak mungkin tercapai. Semua negara di dunia juga menurunkan sasaran pertumbuhan. Kita harapkan tumbuh 6,4 persen," kata Presiden saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Istana Negara Jakarta, Jumat (15/2). Sementara asumsi makro lainnya yang diubah yaitu inflasi dari 6 persen menjadi 6,5 persen, nilai tukar rupiah dari Rp 9.100 menjadi Rp 9.150 per dollar AS, harga minyak dari 60 dollar AS menjadi 83 dollar AS per barrel. Sedang SBI tetap 7,5 persen. Sementara produksi minyak diturunkan dari 1,034 juta menjadi 910.000 barel per hari. Dan defisit dikisaran
Menurut Presiden, penerimaan negara diperkirakan naik dari Rp 781,4 triliun menjadi Rp 839 triliun, Sedang pengeluaran belanja negara naik dari Rp 854,6 triliun menjadi Rp 926 triliun, sehingga defisit menjadi Rp 87 triliun atau dua persen, naik dari Rp 73,3 triliun atau 1,7 persen.
Presiden juga menyebutkan, kenaikan harga minyak dunia yang mencapai 90 - 100 dollar AS per barrel membuat subsidi BBM dan listrik melonjak menjadi Rp 250 triliun. "Kalau tidak diselamatkan ya bisa kolaps," tambahnya.
"Ini tantangan yang luar biasa. Tetapi tidak usah kecil hati, karena selalu ada jalan. Kalau ada penghematan, penyusutan, semata-mata untuk menyelamatkan ekonomi kita, menyelamatkan APBN kita," kata Presiden.

Read More..

Trik APBNP Biar Nggak Jebol



Kamis, 17 April 2008 09:06 WIBJAKARTA, KAMIS - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2008 menyediakan banyak opsi untuk membiayai defisit sehingga kemungkinan akan "jebol" dapat diminimalisasikan. "Orang terjebak bahwa sumber pembiayaan defisit hanya Obligasi Negara Ritel (ORI) padahal kita punya opsi-opsi lain yang bisa untuk membiayai defisit," kata Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian, Muhammad Ikhsan di Jakarta, Kamis (17/4) seperti dikutip dari Antara. Menurut dia, APBNP 2008 juga membuka opsi adanya penyesuaian harga BBM dalam negeri jika realisasi rata-rata harga minyak mencapai tingkat tertentu. APBNP 2008, kata Ikhsan, juga mengalokasikan dana cadangan resiko fiskal sekitar Rp9,3 triliun yang dapat mengantisipasi kenaikan harga minyak hingga tingkat tertentu. "Asumsi juga sudah dibuat konservatif sehingga ada ruang gerak bagi pemerintah. Selain itu kalau realisasi tingkat konsumsi dan produksi minyak sesuai target, juga akan memperluas ruang gerak APBNP 2008," katanya. Sumber pembiayaan defisit juga sudah diperluas termasuk dari penerbitan obligasi syariah (sukuk), pinjaman dari sumber murah baik pinjaman program maupun pinjaman proyek. "Jadi sumber pembiayaan tidak hanya tergantung pada penerbitan SUN," katanya. Sementara itu mengenai penyusunan RUU tentang Pengendalian Krisis, Ikhsan mengatakan, sebagai pendukung UU itu nantinya diperlukan adanya satu protokol. "Harus ada protokol, misalnya kalau berada dalam kondisi krisis keuangan siapa yang mengumumkan/menyatakan negara memasuki kondisi krisis keuangan, siapa yang boleh hadir dalam pertemuan dan lainnya," katanya. Menurut Ikhsan, dalam kondisi krisis tidak boleh sembarangan orang/pejabat menghadiri rapat-rapat yang membahas masalah tersebut. "Misalnya kasus BLBI terjadi karena bocornya informasi sehingga orang tahu apa yang akan dilakukan pemerintah akhirnya ada yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Itu tidak boleh terjadi lagi," jelasnya. Ia menyebutkan, saat ini sedang disusun protokol itu dengan mempelajari praktik-praktik terbaik di negara-negara lain. Protokol itu berbeda-beda antarsatu negara dengan negara lain. Mereka juga cenderung merahasiakan protokol itu sehingga tidak gampang menyusun satu protokol yang terbaik. Sebelumnya Ketua Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) Raden Pardede mengatakan pihaknya tengah menyiapkan draf RUU tentang Pengendalian Krisis. RUU itu diharapkan dapat diselesaikan pada 2008 untuk kemudian dilaporkan ke DPR. Dengan adanya UU itu, diharapkan pembuat kebijakan seperti pemerintah, presiden, menkeu, lembaga penjamin simpanan, bank sentral, dan lainnya dapat memiliki panduan jelas jika sewaktu-waktu terjadi krisis keuangan.

Read More..

encari Alternatif Selamatkan APBN



Jumat, 22 Februari 2008 08:47 WIB
Penerapan kartu kendali untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak masih dipertimbangkan pemerintah. Pesan yang ditekankan adalah pentingnya menyelamatkan APBN, yang membengkak karena subsidi BBM. Namun, kartu kendali bisa jadi bukan satu-satunya solusi dan bukan pula yang terbaik.
Pengamat perminyakan Kurtubi dan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Reformasi Pertambangan dan Energi Pri Agung Rakhmanto menawarkan beberapa alternatif. Pertama, mengatasi persoalan paling mendasar yang seakan enggan disentuh pemerintah, yakni inefisiensi dalam proses impor minyak mentah dan BBM oleh Pertamina.
Kurtubi meyakini, pembengkakan anggaran negara dapat dihindari jika pemerintah mengembalikan patokan penghitungan subsidi BBM ke formula biaya pokok BBM Pertamina.
Besaran subsidi BBM selama ini dihitung dengan patokan formula rata-rata harga minyak yang dijual di pasar Singapura (mean of platts Singapore/ MOPS) plus alfa. Faktor alfa adalah margin keuntungan plus biaya distribusi yang dikantongi Pertamina. Alfa dihitung berdasarkan persentase dari MOPS. Semakin tinggi harga MOPS, semakin besar pula alfa.
Artinya, Pertamina mendapat insentif lebih besar untuk mengimpor minyak dengan harga MOPS yang lebih tinggi. Pemerintah memang telah memutuskan memangkas alfa dari 13,5 persen menjadi 12,5 persen.
Kurtubi menilai MOPS tidak mencerminkan biaya BBM secara utuh. Biaya produksi dan distribusi tidak bergantung pada fluktuasi harga MOPS. ”Pada transaksi riil, pelaku usaha sering membayar lebih rendah dari harga MOPS,” ujarnya.
Namun, dorongan bagi Pertamina untuk mencari harga lebih rendah dari MOPS tertutup karena patokan pembayaran pemerintah itu. Jika patokan yang digunakan tetap MOPS, subsidi juga dapat ditekan dengan mengurangi besaran alfa.
”Kalau APBN kita ’klimis’, besaran alfa 20 persen untuk Pertamina juga boleh. Namun dengan kondisi sekarang, seharusnya ditetapkan saja nilai alfa itu berapa, bukan persentase, yang ikut berfluktuasi mengikuti harga minyak,” ujar Kurtubi.
Pri Agung memperhitungkan, harga minyak mentah yang dibeli Pertamina secara riil 0,68-4 dollar AS per barrel lebih mahal dari harga riil.
Inefisiensi impor
Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa pun menemukan ”keganjilan” atas dipertahankannya formula MOPS plus alfa dalam perhitungan subsidi BBM.
Pada rencana APBN Perubahan yang diajukan pemerintah ke DPR, pemerintah mengajukan kebutuhan dana Rp 106 triliun untuk subsidi BBM dengan asumsi harga minyak mentah rata-rata 83 dollar AS per barrel.
Dengan asumsi harga minyak yang sama, Suharso membuat simulasi, jika besaran alfa diturunkan dari 15 persen ke 12,5 persen, subsidi yang dibutuhkan menjadi Rp 94,8 triliun.
Penghematan yang didapat dengan menurunkan persentase alfa itu lebih besar dari penghematan dengan kartu kendali BBM yang ditargetkan pemerintah sebesar Rp 10 triliun.
Jika alfa ditentukan 9 dollar AS per barrel, penghematan yang bisa dilakukan mencapai Rp 17 triliun karena kebutuhan subsidi hanya Rp 89,3 triliun.
”Sebenarnya formula MOPS plus alfa ini masalah lama. Dalam penetapan MOPS oleh Pertamina itu juga ada hitungan delta yang masih misterius. Saya sendiri heran, mengapa masalah ini tidak digugat,” kata Suharso.
Masih terkait inefisiensi impor minyak dan BBM oleh Pertamina, Kurtubi mengingatkan, sekarang saatnya memangkas jaringan rente dalam proses impor minyak. Pertamina seharusnya menghindari pembelian melalui pihak ketiga di pasar spot.
Peluang membeli dengan harga di bawah MOPS terbuka lebih lebar jika Pertamina sendiri melakukan kontrak pembelian jangka panjang dengan BUMN produsen minyak.
Naikkan produksi
Penyelamatan anggaran juga bisa dilakukan dengan menggenjot kenaikan produksi secara lebih realistis. Pemerintah telah merevisi bagian minyak yang bisa dijual (lifting) dalam APBN 2008, yaitu dari target 1,034 juta barrel per hari menjadi 910.000 barrel per hari.
Namun, pada Januari 2008, produksi minyak sudah mencapai 1 juta barrel per hari. Pri Agung meyakini, kenaikan lifting adalah faktor yang relatif bisa diusahakan dan dikontrol. Ia memperhitungkan dengan lifting 950.000 barrel per hari, pemerintah bisa mengantongi tambahan pendapatan sekitar Rp 14 triliun atau bahkan lebih besar.
Kurtubi bahkan meyakini lifting dapat mencapai 1,1 juta barrel per hari. Dengan peningkatan produksi itu, tambahan pendapatan yang bisa didapat mencapai sekitar Rp 33 triliun.
Penghematan juga mesti dilakukan dengan meningkatkan pengawasan distribusi minyak tanah yang menelan porsi subsidi sangat besar jika dibandingkan antara volume dan besaran rupiahnya. Dalam Rancangan APBN-P 2008, pemerintah memperkirakan subsidi minyak tanah bakal mencapai Rp 34,03 triliun untuk volume 7,56 juta kiloliter. Subsidi premium diperkirakan Rp 35,03 triliun untuk volume 16,98 juta kiloliter.
Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan, sensus di 63 kabupaten menunjukkan kebutuhan riil minyak tanah ternyata 19 persen lebih rendah dari jumlah minyak tanah yang didistribusikan Pertamina.
”Dari patokan angka 3,75 liter per jiwa per bulan yang selama ini jadi patokan, hasil survei BPH Migas menunjukkan konsumsi riil rata-rata hanya 3,04 liter per jiwa per bulan. Berarti ada penghematan 0,71 liter per jiwa per bulan,” kata Tubagus.
BPH Migas juga mendorong penataan kembali agen dan pangkalan minyak tanah. ”Di Cirebon, misalnya, 200 pangkalan yang terdaftar di Pertamina, tetapi kenyataannya ada 500 pangkalan di situ. Antara depo ke pangkalan juga banyak ’daerah tak bertuan’,” ujarnya.
BPH Migas berencana mulai menerapkan sistem pendistribusian minyak tanah tertutup di Jateng dan sebagian Jabar mulai April. Dalam jangka waktu lebih panjang, diversifikasi energi harus dipercepat. Konversi minyak tanah ke gas untuk rumah tangga serta penggunaan bahan bakar gas bagi kendaraan umum dan dinas perlu ditingkatkan.
Sebagai alternatif terakhir, kenaikan harga BBM secara bertahap dirasa sebagai pilihan yang patut dipertimbangkan. (Nur Hidayati/Doty Damayanti/Kompas)

Read More..

Pemda Harap Dana APBN Tidak Dipotong

Senin, 3 Maret 2008 15:56 WIBPADANG, KOMPAS - Pemerintah daerah Sumatera Barat berharap pemerintah pusat tidak langsung memotong 15 persen dana proyek infrastruktur karena bantuan pemerintah pusat masih diandalkan untuk menyelesaikan sejumlah pembangunan dan pemeliharaan jalan.
Rencana pemotongan anggaran di daerah ini terkait dengan defisit anggaran pemerintah pusat akibat lonjakan harga minyak dunia.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Sumatera Barat Dody Ruswandi, Senin (3/3), mengatakan pemotongan proyek bidang infrastruktur ini sebaiknya tidak dilakukan di awal, namun berupa pemakaian kelebihan dana lelang.
Biasanya, ada kelebihan dana antara 10-15 persen setelah lelang proyek. Ke lebihan itu dikembalikan dari daerah ke Departemen Pekerjaan Umum. Dana itu yang bisa menggantikan pemotongan dana di awal, papar Dody.


Read More..

Konversi Mitan ke Elpiji Tak Signifikan terhadap APBN

Sabtu, 22 Maret 2008 13:59 WIBJAKARTA, SABTU - Anggota panitia anggaran Komisi VII DPR, Isma Yatun mengatakan, program konversi minyak tanah ke elpiji yang telah digulirkan pemerintah selama 6 bulan belakangan ini ternyata tak terlalu signifikan terhadap APBN. Hitung-hitungannya, hanya 5,6 persen dari seluruh subsidi BBM sebesar Rp90 triliun.
"Sebenarnya, pengalihan minyak tanah ke elpiji hanya 5,6 persen dari seluruh subsidi BBM. Jadi tidak terlalu signifikan. Bayangin, subsidi BBM 90 triliun, mitan hanya 5,6 persen nya," ujar Isma, Sabtu (22/3). Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melihat dampak baik dari program tersebut. Justru, dampaknya terjadi antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan minyak tanah.
Hingga 6 bulan berjalan, lanjut dia, program tersebut tidak memberikan solusi namun menambah persoalan masyarakat. "Contohnya, waktu pertama kali diluncurkan, 60 persen minyak tanah ditarik dari daerah berakibat antrean ibu-ibu yang bisa memecahkan rekor MURI," kata kader PDIP ini.
Awal peluncuran program tersebut, DPR telah mengusulkan agar dilakukan pendataan terhadap pemakai minyak tanah. Dan penarikan terhadap stok minyak tanah juga harus ditentukan daerah-daerah mana yang terlebih dahulu mendapat giliran penarikan.
"Jangan sampai infrastruktur pengalihan juga tidak siap, yang ada justru kesemrawutan. Pengalihan ini bukan perkara gampang, bahwa ada distribusi yang tidak sampai ke daerah, itu belum dipikirkan. Menyelematkan APBN harus dengan cara yang lebih baik, tidak menyengsarakan rakyat," katanya.
Solusi terbaik, yang pertama-tama harus dilakukan pemerintah adalah melakukan penghematan secara efisien dengan menekan pemakaian solar dari industri yang tingkatan pemakaiannya cukup tinggi. Oleh karenanya, dengan langkah pemerintah yang justru menarik minyak tanah bersubsidi, menurut Isma tak masuk akal. "Kami sudah berusaha memberikan pandangan. Ini malah katanya per 1 Mei Jakarta tidak ada minyak tanah. Kata saya, non sense," pungkas dia.

Read More..

Defisit APBNP 2008 Disepakati 2,1 Persen



Selasa, 25 Maret 2008 14:52 WIBJAKARTA,SELASA - Meneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta mengatakan defisit APBNP 2008 disepakati mencapai 2,1 persen dari PDB atau Rp88,1 triliun. "Otomatis pinjaman luar negeri akan ditambah, terutama pinjaman program karena pinjaman dalam negeri sudah mencapai limit," kata Paskah usai memimpin rapat koordinasi tentang APBNP di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa (25/3).
Sementara itu, anggota Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengatakan kesepakatan penambahan defisit itu dicapai dalam pembahasan Senin malam. "Penerimaan disepakati mencapai Rp 890,5 triliun dan belanja disepakati Rp 978,5 triliun," katanya.
Pinjaman luar negeri, jelasnya, akan ditambah sekitar Rp 2,7 triliun atau 300 juta dollar AS dari RAPBN P yang diajukan pemerintah, sehingga total pinjaman program luar negeri akan menjadi 2,9 miliar dollar AS. "Semuanya akan digunakan untuk menutupi defisit anggaran," jelasnya. Sedangkan Deputi Kemeneg PPN bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan pembiayaan luar negeri saat ini merupakan alternatif yang paling efektif mengingat situasi pasar finansial yang tidak kondusif. "Penambahan penerbitan SUN menjadi mahal biayanya," kata Lukita.
Dalam APBN 2008, defisit ditetapkan 1,7 persen sehingga pinjaman program untuk membiayai defisit ditetapkan sebesar 2,1 miliar dlolar AS. Sedang di RAPBN P 2008, defisit diusulkan menjadi 2 persen dengan pinjaman program 2,6 miliar dollar AS. (ANT)

Read More..

DPR Sahkan APBNP






Kamis, 10 April 2008 15:21 WIBJAKARTA, KAMIS - Sidang Paripurna DPR, Kamis (10/4) mengesahkan Rancangan UU tentang Perubahan atas UU Nomor 45 tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2008.
Dalam sambutannya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa inisiatif pengajuan perubahan atas APBN 2008 disampaikan oleh pemerintah jauh lebih awal dari waktu normal. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar dalam lingkungan ekonomi global."Gejolak perekonomian global yang terjadi akibat krisis di sektor perumahan dan menjalar pada sektor keuangan dan perbankan di Amerika Serikat dan kawasan Eropa Barat sejak pertengahn tahun 2007 hingga saat ini, masih sulit diprediksi tingkat keparahan, bagaimana mengatasinya dan kapan pemulihannya," demikian Sri Mulyani.
Pengajuan percepatan perubahan UU APBN 2008 sangat mendesak dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu memberikan sinyal yang tepat kepada publik, pelaku pasar, serta investor luar negeri mengenai target ekonomi makro beserta kebijakan fiskal tahun 2008 yang lebih realistis. Alasan lainnya, rendahnya realisasi lifting (produksi yang siap jual) minyak mentah pada tahun 2007, yang hanya mencapai rata-rata 0,899 juta barel per hari, serta rata-rata realisasi lifting dalam beberapa bulan berjalan tahun 2008 yang baru mencapai sekitar 0,916 juta barel per hari, masih jauh di bawah asumsi dalam APBN 2008 sebesar 1,034 juta barel per hari.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPR Agung Laksono, disepakati besarnya pendapatan negara dan hibah sebesar Rp 895 triliun dan belanja negara sebesar Rp 989,3 triliun sehingga terdapat defisit sebesar Rp 94,3 triliun atau 2,1 persen dari PDB. Pendapatan Negara dan hibah terdiri dari penerimaan dalam negeri Rp 892 triliun dan hibah Rp 2,9 triliun. Penerimaan dalam negeri terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 609,2 triliun dan penerimaan negara bukan pajak Rp 282,8 triliun. Sementara belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 696,7 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 292,6 triliun. APBNP 2008 menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen, inflasi 6,5 persen, suku bunga SBI 3 bulan 7,5 persen, kurs Rp9.100 per dolar AS, harga minyak 95 dolar AS per barel, dan lifting minyak 927 ribu barel per hari.

Read More..

Defisit APBNP Bisa Bertambah

Rabu, 16 April 2008 13:51 WIBJAKARTA,RABU - Defisit APBNP 2008 akan bertambah sekitar Rp2 triliun setiap kali ada penurunan realisasi lifting/produksi minyak sebesar 10 ribu barel per hari dari target lifting sebesar 927.000 barel per hari selama 2008.
"Kalau selama satu tahun, rata-rata ada penurunan sebesar 10 ribu barrel per hari, akan menyebabkan tambahan defisit sekitar Rp 2 triliun," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu (BKF), Anggito Abimanyu seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (16/4).
Menurut Anggito, tiap barel produksi minyak akan memberi tambahan penerimaan negara cukup besar apalagi dengan harga minyak yang saat ini sangat tinggi. Penerimaan negara tidak hanya berasal dari hasil penjualan minyak itu sendiri tetapi juga berasal dari penerimaan lain yang terkait dengan minyak seperti pajak penghasilan (PPh) migas.
Ketika ditanya apakah tidak ada ancaman terhadap APBNP 2008 yang menetapkan asumsi harga minyak 95 dollar AS per barel sementara harganya saat ini mencapai sekitar 112 dollar AS per barel, Anggito mengatakan, asumsi merupakan basis perhitungan dan yang digunakan adalah harga minyak mentah Indonesia (ICP). "Posisi ICP itu berada kurang lebih lima dollar AS di bawah harga internasional. Kalau harganya 112 atau 113, berarti harga ICP-nya adalah lima di bawah harga itu," katanya.
Anggito mengatakan, dengan harga yang tinggi sebenarnya Indonesia mendapatkan tambahan penerimaan negara. Bahkan jumlah penerimaan negara terkait dengan migas akan lebih tinggi dari pengeluaran terkait dengan migas, subsidi BBM, dan subsidi listrik.
Namun yang harus diperhatikan adalah tingkat produksi minyak sehingga realisasinya dapat sesuai target. "Penurunan lifting tentu akan mengurangi penerimaan, namun saya katakan dengan asumsi 927 ribu barel per hari, total penerimaan migas dan penerimaan terkait migas masih lebih besar dari pengeluaran subsidi dan dana bagi hasil (DBH)," kata Anggito.
Ia mengatakan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan lifting minyak sehingga penerimaan negara bisa lebih besar. "Kalau resiko target lifting tidak tercapai merupakan masalah teknis, saya enggak tahu. Yang bisa kita sampaikan adalah kita menghitung berdasarkan nilai aktual. Berapa tingkat produksi dan berapa perhitungan dari pendapatan yang didasarkan pada lifting yang sebenarnya," katanya.
Ia mengakui, rata-rata lifting minyak dari Januari 2008 hingga saat ini masih di bawah 927 ribu barel per hari namun sudah mendekati angka itu. "Masih di bawah tapi mendekati," katanya.

Read More..

Pemerintah Kaji SPP Bank BUMN

Kamis, 17 April 2008 10:17 WIBJAKARTA, KAMIS - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) segera menunjuk konsultan independen untuk mengkaji soal aturan kepemilikan tunggal (SPP/Single Presence Policy) yang ditetapkan Bank Indonesia bagi bank-bank BUMN. "Kita baru mau mencari konsultan untuk membahas soal SPP karena harus detail meskipun draft awal sudah kita susun sebelumnya," kata Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit Suprapto, di Jakarta, Kamis (17/4), seperti dikutip dari Antara. Parikesit mengatakan, pengkajian terkait SPP bagi bank BUMN harus benar-benar detail sebelum diserahkan kepada BI. Pihaknya menargetkan hasil kajian dari konsultan itu nantinya rampung maksimal pada Mei 2008 sehingga pada Juni dapat diserahkan kepada BI. "Sebelum Juni harus sudah diserahkan kepada BI," kata Parikesit. Pada aturan tersebut nantinya, bank-bank BUMN diarahkan untuk dikonsolidasi melalui perusahaan induk (holding company). "Akan seperti apa detailnya, itu diserahkan pada konsultan. Pada Mei nanti draf dari konsultan harus sudah disosialisasikan ke tim yang lebih besar yang terdiri dari Departemen Keuangan, Kemeneg BUMN, dan lain-lain," katanya. Ia mengatakan, hingga kini pihaknya masih membahas kajian konsolidasi bank-bank BUMN untuk memenuhi aturan kepemilikan tunggal yang ditetapkan BI. Kementerian Negara BUMN juga telah membentuk tim internal pembahas konsep tersebut sebelumnya. "Kami membentuk tim internal kemudian tim diperkecil ruang lingkupnya agar ada tim yang secara ’concern’ membahas SPP dan melaporkannya dalam tim yang lebih besar," katanya. Sejak akhir tahun lalu, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil, telah mengajukan keringanan aturan kepemilikan tunggal (SPP/Single Presence Policy) bagi bank-bank BUMN kepada bank sentral. Meneg BUMN juga sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Keuangan beberapa waktu lalu untuk membahas permasalahan SPP tersebut. Surat keringanan SPP bagi bank BUMN yang telah dikirimkan ke Bank Indonesia itu pada intinya meminta perpanjangan waktu bagi bank-bank BUMN untuk menunda pelaksanaan SPP. "Intinya SPP baru akan dilaksanakan pada 2010, tapi sekarang kita harus menyampaikan surat ke BI tentang bagaimana blue print-nya nanti. Kita minta usulan beberapa bulan untuk menyiapkan blue print itu," kata Menteri beberapa waktu lalu. Pada dasarnya pihaknya mendukung kebijakan SPP tersebut tetapi masih perlu merancang perencanaan yang detail untuk menghadapinya. Sofyan Djalil sebelumnya telah mempresentasikannya di hadapan Menteri Keuangan dan membahasnya dengan Menko Perekonomian. "Kalau dengan BI kita sudah kirimkan surat keringanannya, maka dari itu kita akan susun blue print dan dibahas di rapat kabinet," katanya. Dalam aturan SPP dinyatakan suatu pihak diperbolehkan menjadi pemilik saham pengendali pada satu bank saja. Untuk itu bila ada pihak yang terkena ketentuan tersebut, diberikan tiga opsi untuk merestrukturisasi kepemilikannya. Opsi pertama adalah melalui pengalihan saham, kedua melalui merger atau akuisisi, dan yang terakhir melalui pembentukan perusahaan induk (holding company). Seperti diketahui, saat ini pemerintah memiliki secara mayoritas saham-saham di bank BUMN sehingga secara otomatis pemerintah terkena aturan tersebut.

Read More..

ICP Sudah Lewati Asumsi Harga Minyak di APBNP



Kamis, 17 April 2008 11:01 WIBJAKARTA,KAMIS - Harga rata-rata patokan minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) antara Januari-Maret 2008 sudah mencapai 103,1 dollar AS per barrel. Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso di sela raker sektor migas di Jakarta, Kamis (17/4) mengatakan, ICP mengikuti pergerakan harga minyak dunia yang terus mencatat rekor belakangan ini. "Kami cermati terus pergerakan harga minyak dunia," katanya seperti dikutip dari Antara. Pada Januari 2008, ICP hanya sebesar 92,09 dollar AS per barrel, namun antara Januari-Februari meningkat menjadi 94,64 dollar AS per barrel. Realisasi ICP sampai Maret 2008 tersebut sudah melebihi patokan ICP dalam APBN Perubahan 2008 yang ditetapkan 95 dollar AS per barrel.
DPR mengijinkan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi jika patokan ICP di atas 100 dollar AS per barel dan kouta BBM bersubsidi di atas 37 juta kiloliter. Harga minyak jenis light sweet untuk kontrak berjangka minyak utama New York pengiriman Mei mencapai rekor 115,14 dolar AS per barrel.

Read More..

Tambal Defisit dengan Setoran BUMN


Kamis, 17 April 2008 14:41 WIBJAKARTA, KAMIS - Setoran privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menambal defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak Rp500 miliar rencananya akan ditutup dari penglepasan saham atau privatisasi BUMN minoritas. Banyak opsi (untuk menutup setoran privatisasi-red). Salah satunya dari privatisasi BUMN minoritas yang memang harus dijual termasuk yang akan dijual habis, kata Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Muh.Said Didu, di Jakarta, Kamis (17/4), seperti dikutip dari Antara. Said mengatakan, alternatif yang menjadi prioritas untuk menutup setoran privatisasi adalah dari privatisasi BUMN minoritas. Selain itu akan diambil alternatif dari penglepasan saham keseluruhan sejumlah BUMN yang dinilai kurang strategis, seperti beberapa Kawasan Industri. "Yang jelas dari minoritas karena dana hasil penglepasan sahamnya memang harus masuk APBN dan juga penjualan keseluruhan BUMN kurang strategis," katanya. Menurut Said, dari sumber-sumber yang telah disepakati bersama DPR itulah, jumlah setoran privatisasi BUMN untuk APBN dapat terpenuhi. "Sangat bisa terpenuhi dan juga tentunya sangat tergantung pada harga saham," katanya. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN, Sofyan Djalil mengatakan, pihaknya akan tetap mempersiapkan BUMN-BUMN yang telah diprogramkan untuk diprivatisasi pada 2008 meskipun setoran privatisasi diturunkan hanya menjadi Rp500 miliar tahun ini. "Proses privatisasi dalam rangka untuk merestrukturisasi BUMN tetap kita jalankan," kata Sofyan Djalil. Terkait dengan diturunkannya jumlah setoran privatisasi BUMN yang semula Rp1,5 triliun menjadi hanya Rp500 miliar, Sofyan mengatakan, hal itu lebih karena pertimbangan pasar yang saat ini sangat fluktuatif. "Kondisi pasar saat ini tidak bisa diprediksikan sehingga kemudian dicarilah angka minimum setoran privatisasi yang paling aman yaitu Rp500 miliar," demikian Sofyan Djalil.

Read More..

Gula Impor Bisa Bikin Kelebihan Pasokan

Gula Impor Bisa Bikin Kelebihan Pasokan
Kamis, 17 April 2008 13:10 WIBSURABAYA, KAMIS - Kebijakan pemerintah yang memberikan toleransi perpanjangan waktu kedatangan gula impor sampai dengan akhir April 2008, berpotensi menimbulkan sentimen negatif dan mengganggu harga gula lokal. Hal itu dikemukakan Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi yang dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis (17/4), seperti dikutip dari Antara terkait kebijakan pemerintah terhadap gula impor tersebut. "Seharusnya waktu kedatangan gula impor tidak perlu diperpanjang. Kebijakan itu sangat disesalkan dan dapat memperburuk kondisi pergulaan saat ini," katanya menegaskan. Departemen Perdagangan memberikan perpanjangan batas waktu impor gula putih oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan Perum Bulog, dari seharusnya berakhir Selasa (15/4) menjadi akhir April 2008. "Intinya memperpanjang sampai akhir bulan, selama memang gulanya itu sudah dikontrakkan dan ada kapalnya. Jadi ini hanya masalah keterlambatan kapal atau tidak dapat kapal, kita bolehkan diberi toleransi," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa (15/4). Sebelumnya, pemerintah memberikan izin impor gula putih sebanyak total 110.000 ton untuk mengamankan kebutuhan selama masa sebelum giling tebu sekitar Mei 2008. PT PPI mendapat penugasan sebanyak 90.000 ton, sedangkan Perum Bulog mendapat kuota impor sisanya yaitu 20.000 ton. "Perpanjangan waktu kedatangan gula impor hanya memperparah kondisi over supply yang sudah berlangsung nisbi lama, akibat merembesnya gula rafinasi di pasaran. Kebijakan itu tidak dapat dibenarkan akal sehat," kata Adig. Sentimen negatif dan terganggunya harga gula lokal menjadi kekhawatiran kalangan petani, karena sebagian pabrik gula akan memulai giling pada Mei 2008 mendatang. Apabila gula impor itu tidak segera terserap pasar, gula produksi giling akan sulit terjual. Padahal, saat ini stok gula sangat berlebih, setelah gula rafinasi yang seharusnya hanya untuk sektor industri makanan dan minuman, juga turut merembes ke pasaran. Adig Suwandi sepakat dengan desakan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) soal penghentian impor gula, baik raw sugar (gula kristal mentah) oleh industri gula rafinasi maupun gula rafinasi oleh industri makanan dan minuman. Sebelumnya, Ketua Umum APTRI HM Arum Sabil mendesak dilakukannya jeda impor segala jenis gula, sampai terjadi keseimbangan stok atau kira-kira hingga akhir 2008. "Tanpa kebijakan yang berani, keterpurukan petani tebu dan pabrik gula akibat kebijakan pemerintah yang tidak terintegrasi, tidak dapat dihindari," kata Arum Sabil. Arum juga mengingatkan, pemerintah untuk bersikap konsisten dalam memberikan sanksi kepada produsen gula rafinasi yang produknya diperdagangkan sebagai gula konsumsi. Sanksi serupa juga harus diberikan kepada industri makanan dan minuman selaku pengimpor gula rafinasi, yang terbukti tidak dialokasikan untuk bahan baku pabrik, tetapi diperdagangkan sebagai gula konsumsi.

Read More..

Wapres: Rembesan Gula Rafinasi ke Pasar Ekses Pembangunan

Wapres: Rembesan Gula Rafinasi ke Pasar Ekses Pembangunan
JAKARTA,KAMIS - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyatakan bahwa adanya rembesan gula rafinasi yang diperjualbelikan di pasar-pasar merupakan ekses dari pembangunan.
Namun, dengan adanya Peraturan Menteri Perdagangan No. 357 Tahun 2008 yang menetapkan gula rafinasi hanya diperuntukan bagi industri makanan dan minuman, maka diharapkan masalah rembesan tersebut tidak terjadi lagi.
Pernyataan Wapres Kalla itu disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Faruk Bakrie, menjawab pers, dalam keterangan, seusai bersama pengurus AGI lainnya diterima Wapres di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (17/4) siang. "Pak Wapres mengatakan, itu memang ekses dari pembangunan. Akan tetapi, dengan Peraturan Mendag tersebut, itu bisa diatasi. Kalau regulasinya itu akan diatur oleh Dewan Gula Indonesia. Dengan adanya Permendag itu, tentu akan ada keseimbangan, harmonisasi dan juga stabilisasi. Secara simultan itu akan mendorong satu gerakan ekonomi. Pemerintah tentu tidak akan tinggal diam," ujar Faruk.
Faruk juga menambahkan, dengan adanya ketentuan Permendag itu, dipastikan tidak pengusaha yang mau mendatangkan gula rafinasi. "Pasti tidak ada. Kita sendiri kan kelebihan. Jadi, tidak akan impor gula rafinasi," lanjut Faruk.
Sebelumnya, masyarakat dan kalangan petani keberatan dengan adanya rembesan gula rafinasi impor untuk industri gula dan makanan yang diperjualbelikan di pasar-pasar sehingga mengurangi produksi gula nasional dan menekan petani tebu. Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (ATPRI) Arum Sabil saat berdialog dengan Wapres Kalla di Pabrik Gula Krebet, Malang, Jawa Timur, mengeluhkan adanya rembesan gula rafinasi impor sehingga meminta supaya pemerintah menghentikan impor gula rafinasi tersebut.
Arum juga membeberkan, dengan adanya impor gula rafinasi yang tidak tekendali, hal itu bisa mengancam produksi gula nasional. Menurut Arum, stok gula nasional sekarang ini akan mengalami kelebihan. Penyebabnya, selain masih adanya stok gula nasional tahun lalu yang masih 1,6 juta ton, produksi gula nasional pada akhir tahun 2008 ini bisa mendekati 2,7 juta ton. Belum lagi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang sudah mendapat izin untuk mengimpor 110.000 ton.
Sedangkan untuk industri gula dan makanan juga telah mendapat izin impor gula rafinasi sebanyak 600.000 ton. Total stok gula nasional tercatat 6,9 juta ton. Padahal, kebutuhan gula nasional sendiri hanya 3,6 juta lebih, sehingga terjadi kelebihan produksi gula sampai 3 juta ton lebih.

Read More..

Berantas Spekulan Beras


Arroyo: Berantas Spekulan Beras

Rabu, 26 Maret 2008 16:18 WIBMANILA, RABU - Pemerintah Filipina merasakan ancaman krisis pangan akan berujung kerusuhan, sehingga Presiden Gloria Macapagal Arroyo memerintahkan penangkapan para spekulan beras.
Arroyo juga meminta para pedagang tidak memainkan harga beras yang stoknya sudah mulai kritis. Harga beras di Filipina sudah naik sekitar 50 persen sejak Januari, begitu juga dengan harga minyak kebutuhan pokok lainnya.
Ia pun memerintahkan Menteri Pertanian Arthur Yap melakukan apa saja untuk menjamin harga beras pemerintah tetap murah sampai di meja makan, khususnya para warga miskin.
"Mr Yap sekarang mengawasi semua gudang beras NFA, sehingga ia bisa membuntuti ke mana truk-truk besar 10 ban itu membawa beras," kata Arroyo, Selasa (25/3). NFA (National Food Administrasi) semacam Bulog di Filipina yang bertugas mengatur industri pangan.
NFA juga sedang menjalankan program pembagian beras bersubsidi dengan cara membeli beras petani lalu menjual ke masyarakat dengan harga murah.
Namun, seperti di Indonesia, para pejabat menduga banyak pedagan yang justru menjadi pembeli beras bersubsidi itu, lalu menjualnya lagi dengan harga lebih mahal. Praktik itulah yang dituding menjadi biang keladi kelangkaan beras di Filipina justru ketika kebutuhan meningkat. Pemerintah memperkirakan jumlah penduduk Filipina yang sekarang 84 juta akan membengkak menjadi 94 juta pada 2010.
Filipina yang dulu pernah berpredikat sebagai produsen beras papan atas, sekarang menjadi impotir beras papan atas pula. Data ini dikeluarkan Ibon Foundation, sebuah lembaga riset ekonomi Filipina. Tahun lalu Filipina mengimpor 1,8 juta ton beras atau 16 persen dari kebutuhan dari Vietnam dan Thailand.
Pekan lalu Arroyo minta komitmen PM Vietnam Nguyen Tan Dung untuk mengekspor 1,5 juta ton beras ke Filipina. Namun Vietnam cuma menjanjikan 1 juta ton.
Agaknya pemerintah Filipina akan berbuat apa saja untuk menghindari kerusuhan akibat krisis pangan. Salah satu di antaranya adalah mengimbau restoran cepat saji mengurangi separo porsi nasinya, untuk mengurangi konsumsi dan nasi terbuang. Menurut data pemerintah lebih dari 25.000 kantong nasi dibuang sia-sia tiap hari.(AP

Read More..

Beras Dunia Makin Melambung


Beras Dunia Makin Melambung

Rabu, 16 April 2008 11:33 WIBCHICAGO,SELASA - Harga beras di pasar berjangka Amerika Serikat, Selasa (14/4) waktu setempat mencapai rekor tertinggi, akibat kekhawatiran terhadap ketatnya pasokan beras dunia dan penundaan masa tanam.
Selain itu tingginya harga minyak dunia yang menyentuh 114 dollar AS per barrel juga memberikan support kepada kenaikan harga beras.
Di Chicago Board of Trade (CBOT), beras untuk pengiriman Juli naik 75 sen menjadi 22,49 dollar AS per hundredweight, level tertinggi sepanjang perdagangan di Chicago. Harga beras di CBOT meningkat dua kali lipat sejak september lalu.
Sementara harga beras di Asia melonjak tajam sejak Januari lalu, seiring dengan terjadinya aksi beli oleh par importir beras untuk menimbun cadangan, akibat kekhawatiran akan langkanya pasokan di pasar global.
Sementara harga gandum dan kedelai turun dari rekor tertingginya, sebagai pertanda mulai banyaknya pasokan, beras dan jagung justru masih terus membumbung mempimpin kenaikan harga pangan, sehingga membuat khawatir para pembuat kebijakan mengenai inflasi dan timbulnya kerusuhan.
Presiden AS George W. Bush, Senin (14/4), bahkan mengumumkan kucuran dana 200 juta dollar AS bagi bantuan pangan, sehari setelah para pemimpin keuangan dunia menyerukan perlunya tindakan darurat untuk mengerem tingginya harga pangan.
"Penurunan drastis pasokan beras global belakangan ini, akibat pengetatan ekspor dari India dan Vietnam, dua ekportir terbesar dunia, telah menyulut kenaikan harga beras, tahun ini," sebut Kenji Kobayashi, analis pangan dari Kanetsu Asset Management Tokyo. (RTR)

Read More..

ndonesia akan Hadapi Masalah Pangan


Indonesia akan Hadapi Masalah Pangan

Rabu, 16 April 2008 16:51 WIBJAKARTA, RABU - Masalah utama yang masih akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan adalah masalah pangan. Meskipun sebagai negara agraris, Indonesia masih mengimpor beras. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas pertanian lainnya seperti gula, dan daging sapi.
Hal tersebut dikatakan Siswono Yudo Husodo saat diskusi bertema Tantangan dan Prospek Pertanian Indonesia di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, pada Rabu (15/4). Diskusi tersebut merupakan kerja sama Indonesian Council on World Affairs (ICWA) dan Yayasan UPAKARA Departemen Luar Negeri."Walau menurut hitungan tahun 2004 kita telah mampu swasembada beras, hingga sekarang Indonesia masih berstatus sebagai pengimpor beras," kata Siswono.
Siswono mengatakan ketergantungan impor pangan bangsa Indonesia terhadap negara lain sangat tinggi. Saat ini, ujarnya, bangsa Indonesia masih harus mengimpor gula mencapai 30 persen dari kebutuhan nasional. Selain itu Indonesia juga harus mengimpor sekitar 600.000 ekor sapi atau 25 persen dari total konsumsi daging sapi nasional."Begitu pula dengan garam. Kita mengimpor rata-rata satu juta ton garam per tahun yang merupakan 50 persen dari kebutuhan garam nasioal," ujarnya.
Impor pangan yang meningkat ini, jelas Siswono, akan memperlemah ekonomi bangsa Indonesia karena devisa yang susah payah diperoleh dibelanjakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif yang sebenarnya dapat diproduksi sendiri.Selain masalah ketersediaan pangan, tantangan terbesar bangsa Indonesia dalam bidang pertanian adalan peningkatan kualitas pangan rakyat. Hal ini dinilai penting karena kualitas pangan dari Indonesia relatif kurang baik.Padahal, kualitas pangan tersebut sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia baik secara fisik dan kecerdasan karena memenuhi standar gizi. "Tidak akan ada perbaikan kualitas SDM negara ini tanpa perbaikan gizi masyarakatnya," uajarnya.

Read More..

Harga Beras Naik


Kamis, 17 April 2008 13:44 WIBPURWOREJO,KAMIS - Harga pembelian pemerintah untuk gabah dan beras akan dinaikkan dalam waktu dekat. Hal itu bertujuan meningkatkan nilai jual beras dan gabah petani. Demikian dikemukakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di sela-sela panen raya perdana padi varietas baru, Super Toy HL-2, di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (17/4).
Kenaikan harga itu diharapkan meningkatkan kesejahteraan petani. "Harga gabah dan beras akan segera dinaikkan. Tetapi, harganya harus bisa juga dijangkau oleh masyarakat," kata Susilo Bambang.
Varietas padi Super Toy HL-2 yang baru dipanen itu ditargetkan mampu dipanen sebanyak tiga kali per tahun. Luas areal penanaman padi tersebut di Kecamatan Grabag mencapai 103 hektar. Kapasitas panen padi itu ditargetkan sebesar 15,5 ton gabah.
Padi varietas baru itu diciptakan oleh Tuyung Supriyadi, petani asal Bantul, Yogyakarta. Bibit padi itu berasal dari persilangan varietas padi penghasil beras rojolele dan pandanwangi. Padi itu sebelumya pernah ditanam di Bantul, dan Kulonprogo di Yogyakarta.

Read More..