Kamis, 17 April 2008

Defisit APBNP 2008 Disepakati 2,1 Persen



Selasa, 25 Maret 2008 14:52 WIBJAKARTA,SELASA - Meneg PPN/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta mengatakan defisit APBNP 2008 disepakati mencapai 2,1 persen dari PDB atau Rp88,1 triliun. "Otomatis pinjaman luar negeri akan ditambah, terutama pinjaman program karena pinjaman dalam negeri sudah mencapai limit," kata Paskah usai memimpin rapat koordinasi tentang APBNP di Gedung Bappenas Jakarta, Selasa (25/3).
Sementara itu, anggota Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Aziz mengatakan kesepakatan penambahan defisit itu dicapai dalam pembahasan Senin malam. "Penerimaan disepakati mencapai Rp 890,5 triliun dan belanja disepakati Rp 978,5 triliun," katanya.
Pinjaman luar negeri, jelasnya, akan ditambah sekitar Rp 2,7 triliun atau 300 juta dollar AS dari RAPBN P yang diajukan pemerintah, sehingga total pinjaman program luar negeri akan menjadi 2,9 miliar dollar AS. "Semuanya akan digunakan untuk menutupi defisit anggaran," jelasnya. Sedangkan Deputi Kemeneg PPN bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan pembiayaan luar negeri saat ini merupakan alternatif yang paling efektif mengingat situasi pasar finansial yang tidak kondusif. "Penambahan penerbitan SUN menjadi mahal biayanya," kata Lukita.
Dalam APBN 2008, defisit ditetapkan 1,7 persen sehingga pinjaman program untuk membiayai defisit ditetapkan sebesar 2,1 miliar dlolar AS. Sedang di RAPBN P 2008, defisit diusulkan menjadi 2 persen dengan pinjaman program 2,6 miliar dollar AS. (ANT)

Tidak ada komentar: